Rahim Pengganti

Bab 173 "Baby Moon"



Bab 173 "Baby Moon"

0Bab 173     
0

Baby Moon     

Acara demi acara berjalan dengan lancar Dafa juga memberikan kejutan ulang tahun kepada sang istri itu benar-benar membuat Gina begitu bahagia dengan pernikahan ini.     

"Selamat ulang tahun istriku. Jadilah wanita hebat, yang akan selalu aku dan anak anak kita andalkan. I love you buna."     

Setelah mengatakan hal itu di depan semua orang Daffa lalu mengecup dahi istrinya dengan begitu mesra, orang-orang yang ada disana bertepuk tangan dan bersorak gembira melihat keromantisan kedua orang tersebut. Bukan hanya hal itu yang dilakukan oleh Daffa pria itu juga mengeluarkan sebuah liontin yang sangat indah dan dipasangkan di leher jenjang milik sang istri.     

"Terima kasih baba."     

Satu persatu orang-orang di sana mulai mendekat ke arah Gina dan memberikan selamat kepada ibu hamil tersebut banyak doa dan harapan yang diberikan oleh setiap orang kepada Gina, keduanya saling mengaminkan doa baik yang diberikan untuk mereka.     

***     

Bagi pasangan calon kedua orang tua baru melihat perkembangan dari anak yang dikandung adalah suatu hal yang begitu indah begitu juga pasangan Gina dan juga Daffa mereka berdua begitu bahagia ketika merasakan untuk pertama kali nya sebuah tendangan kecil yang dilakukan oleh anak yang ada di dalam kandungan sang istri. Selama ini ini momen tersebut sangat dirindukan oleh keduanya namun, baru beberapa hari ini ini anak di dalam kandungan tersebut mulai menunjukkan keaktifan menendang yang luar biasa. Air mata menetes ketika wanita hamil itu merasakan bagaimana hal untuk pertama kali nya sang anak memberikan respon atas apa yang diucapkan oleh Gina.     

Saat pertama kali Gina merasakan tendangan sang anak saat itu Daffa baru saja pergi ke kantor wanita hamil itu ingin sekali memberitahu sang suami mengenai hal tersebut namun, Gina berusaha menahan nya supaya menjadi kejutan untuk suaminya tersebut. Gina yang yang baru saja akan pergi ke rumah sakit kembali merasakan tendangan sang anak apalagi saat Gina terus menerus mengusap perut buncit tersebut anak di dalam perut Gina seolah mengerti dengan apa yang dilakukan oleh sang Bunda.     

Sebagai seorang wanita hal seperti itu merupakan sesuatu hal yang begitu membahagiakan anak yang dirinya kandung di dalam perut yang dibawa pergi kemanapun aktif dan sehat kabar tersebut merupakan hal yang membuat perasaan seorang ibu menjadi begitu bahagia. Air mata yang menetes di sudut mata Gina merupakan bentuk dari kebahagiaan wanita itu.     

Mobil yang dikendarai oleh Dewa Sudah sampai di depan rumahnya wanita hamil itu segera beranjak dari tempat duduknya dan masuk ke dalam mobil sang adik ipar. Dafa memang sudah pulang dari tugas keluarnya namun pria itu tetap harus melakukan beberapa kegiatan di daerah atau tempat yang tidak jauh dari rumah dinas. Daffa juga harus menyelesaikan beberapa laporan mengenai kegiatan dan juga laporan mengenai pasukan yang dirinya latih dalam kegiatan tersebut.     

"Seneng banget muka lo ada apa sih?" tanya Dewa.     

Mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Dewa membuat Gina tersenyum kearah adik iparnya tersebut. Gina lalu menjelaskan apa yang membuat ibu hamil itu begitu bahagia, Dewa mendengarkan apa yang disampaikan oleh kakak iparnya senyum bahagia di bibir pria itu terlihat dengan sangat jelas. Dewa begitu senang ketika mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Gina wanita hamil itu juga mengatakan bahwa dirinya begitu senang saat pertama kali merasakan tendangan dari sang anak.     

"Gue pengen pegang boleh enggak gue pengen ngerasain tendangan dari ponakan gue," ucap Dewa. Gina menganggukkan kepalanya wanita hamil itu memberikan izin kepada adik iparnya untuk memegang perut dirinya. Namun, sang anak tidak bergerak sedikitpun ketika Dewa berusaha memancing keponakannya tersebut. Pria itu menjadi sedikit kesal karena bayi yang ada di dalam kandungan Gina tidak mau bergerak sedikitpun. "Nggak adil banget sih kamu dek Om Dewa kan pengen juga ngerasain nya kenapa nggak gerak sih," ujar Dewa.     

Namun meskipun anak didalam kandungan Gina tidak bergerak saat merasakan sentuhan dari Dewa hal tersebut membuat Gina menjadi tertawa dengan apa yang dilihatnya.     

"Maaf ya Om adik lagi nggak mau tendang-tendang nanti perutnya Buna jadi sakit," ucap Gina. Wanita hamil itu berusaha menirukan suara cara dari seorang anak kecil.     

Mendengar jawaban yang dilontarkan oleh Gina membuat Dewa tertawa pria itu lalu menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dewa tidak mau mendapat omelan dari sang Ibu ratu jika dirinya membawa mobil dengan kecepatan tinggi Ibu Sri seolah memiliki banyak mata-mata ketika dirinya membawa Gina dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Karena hal itu membuat Dewa sempat dimarahi oleh sang ibu sedangkan saat dirinya berusaha untuk bercerita dengan Gina dan para sahabatnya mereka semua, merespon dengan ledekan halus.     

Sebelum menuju ke rumah sakit Gina mengajak adik iparnya tersebut ke tukang penjual bubur ayam yang tak jauh dari rumah sakit tempat mereka praktek. Sembari menunggu bubur ayam yang akan disiapkan Gina berusaha untuk mengajak Dewa berbincang-bincang. Wanita hamil tersebut, sudah sejak beberapa hari yang lalu sibuk dengan pemikirannya untuk bertanya mengenai sesuatu. Terutama tentang perasaan Dewa kepada sahabatnya Acha yang sebentar lagi akan melepas masa lajangnya.     

"Gimana pendapat kamu mengenai pernikahan Acha dan juga Om Atha?" tanya Gina. Mata Dewa melotot dengan begitu tajam ketika mendengar ucapan yang dilontarkan oleh ghina. Pria itu sungguh sangat malas jika harus membahas mengenai hal yang ditanyakan oleh Gina, bagi Dewa semuanya adalah masa lalu yang harus diakhiri meskipun dirinya juga tidak tahu kapan hal tersebut dimulai.     

Helaan napas panjang terdengar dengan sangat jelas, "Gue nggak bisa bahas hal itu yang jelas jika mereka bahagia gue juga bakalan bahagia karena hakikatnya nya mencintai adalah berani ikhlas dengan apa yang terjadi." Gila terdiam wanita itu menatap begitu intens ke arah sang sahabat, Gina bisa merasakan bagaimana hancurnya perasaan Dewa saat itu. Tapi hal tersebut terjadi karena Dewa yang begitu sulit untuk mengungkapkan apa yang dirinya rasakan sebelumnya.     

Tak lama bubur yang mereka pesan sudah sampai setelah itu Dewa lalu membayar kubur tersebut dan masuk ke dalam mobil mereka. Tidak ada ada pembicaraan yang begitu dalam mengenai mereka berdua lebih lanjut, Gina juga tidak lagi bertanya hal tersebut wanita hamil itu mengerti dengan apa yang dirasakan oleh Dewa saat ini.     

Setelah sampai di parkiran Rumah Sakit keduanya langsung saja masuk melalui lobi depan. Bertepatan dengan hal tersebut mereka bertemu dengan orang yang baru dibicarakan Gina terlihat sangat jelas raut wajah Dewa yang berubah saat melihat kedekatan keduanya yang begitu intens.     

"Ayo … gak usah di lihat. Nanti makin jadi sakit," ucap Gina.     

Wanita hamil itu lalu mengajak dewa untuk segera meninggalkan kedua orang tersebut, karena tidak mau membuat Dewa menjadi begitu sakit hati lagi ketika melihat kedua orang tersebut yang saat ini sedang bermesraan. Selama menuju ruangan mereka mengatakan kepada Dewa untuk mengikhlaskan semuanya apapun yang terjadi sudah menjadi takdir dari sang maha kuasa untuk mereka semua titik Tuhan tidak pernah nah memberikan cobaan dan rintangan kepada hambaNya jika orang tersebut tidak bisa melewati itu semua.     

"Pokoknya lo harus ikhlas Masih banyak wanita di luar sana yang bisa kalau dapatkan titik ya contohnya nya IGD."     

"Apaan sih Saya nggak ada pembicaraan lain," ucap Dewa kesal. Pria itu sangat tidak suka dengan apa yang diucapkan oleh Gina selamanya Dewa tidak mau berurusan dengan orang-orang yang ada di rumah sakit. Karena bagi dirinya mereka semua hanya melihat dari gelar dan pakaian yang dirinya gunakan tapi tidak melihat bagaimana perjuangan orang tersebut.     

***     

Tidak banyak hal yang dilakukan oleh mereka semua laporan dan juga beberapa analisis pemeriksaan sudah dilakukan bersama-sama. Tak lama seorang kurir makanan yang dikirimkan oleh Daffa sudah sampai di rumah sakit saat ini Gina yang sedang meminum susu hamil dalam kemasan begitu kaget ketika melihat banyaknya bungkus makanan cepat saji yang baru saja sampai.     

"Siapa yang traktir?" tanya Gina.     

"Yang terakhir pak tentara," jawab Akbar. Gina menganggukkan kepalanya namun setelah beberapa menit wanita hamil itu itu menatap kearah mereka semua dengan tatapan yang begitu tajam Gina lalu bertanya lagi kepada Akbar mengenai siapa orang yang mengirimkan paket makanan sebanyak ini dan ketika Akbar menyebutkan nama sang suami membuat kedua mata Gina melotot dengan begitu tajam.     

Setelah mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Akbar Gina beranjak dari tempatnya untuk mencari ponsel namun belum sampai dirinya menelpon sang suami seorang wanita dengan bahasa Inggris yang menurut Gina begitu rancu menghubungi dirinya. Orang tersebut mengatakan bahwa mereka mengkonfirmasi orderan makanan apakah sudah diterima atau belum titik Setelah panggilan telepon tersebut terputus Gina belum lanjut untuk memakan makanan yang ada di depan matanya lalu karena ada panggilan masuk kembali mengangkat panggilan telepon tersebut yang ternyata dari sang suami.     

***     

Sore harinya pulang dari rumah sakit Gina dijemput oleh Daffa suaminya itu masih menggunakan pakaian dinas dengan lengkap dan hal tersebut sontak saja membuat beberapa orang yang melihat pemandangan menatap dengan begitu kagum ke arah mereka.     

Sedangkan Gina hanya menatap kesal dengan hal itu wanita itu tidak suka dengan apa yang baru dilihat suaminya biasa saja memberikan senyum yang begitu mengembang sehingga membuat orang yang ada di sana seolah merasa di berikan senyuman oleh Daffa.     

"Kamu kenapa nggak pulang dulu sih Mas," gerutu Gina. Wanita hamil itu, tidak suka dengan apa yang terjadi saat ini, melihat suaminya di tatap dengan tatapan yang begitu intens. Membuat Gina rasanya ingin marah dan kesal, sedangkan Daffa bingung dengan apa yang terjadi. "Tadi dari kantor langsung saja jemput kamu soalnya nggak mau sampai kamu menunggu lama," balas Daffa.     

Gina langsung mengajak suaminya itu untuk masuk ke dalam mobil wanita hamil itu tidak suka dengan pandangan beberapa orang yang masih menatap suaminya dengan begitu intens seolah ingin memakan Daffa saat itu juga titik sedangkan Daffa mengerutkan dahinya saat melihat sikap yang ditampilkan oleh sang istri namun pria itu tetap menuruti apa yang dilakukan oleh istrinya tersebut.     

Selama di perjalanan Gina hanya diam tidak banyak hal yang dilakukan oleh wanita hamil itu sehingga membuat Daffa semakin tidak mengerti dengan apa yang terjadi kepada istrinya tersebut.     

"Kamu kenapa sih sayang ada hal yang Mas lakukan sehingga membuat kamu seperti ini?" tanya Daffa. Namun kita tidak menjawab wanita itu hanya terdiam sambil menatap kearah depan dengan raut wajah yang cemberut Daffa yang tidak bisa diperlakukan seperti ini sehingga dirinya lalu membawa mobil tersebut ke arah pinggir jalan. Menghentikan mobilnya dan menatap ke arah sang istri dengan begitu banyak pertanyaan. "Ada apa sayang? Kamu marah sama Mas, ada hal yang Mas lakukan?" tanya Daffa.     

Lalu menatap ke arah suaminya tersebut nafas berat terdengar dengan sangat jelas lalu wanita hamil itu mulai menjelaskan kenapa dirinya bersikap seperti itu mendengar penjelasan yang dilakukan oleh Gina membuat dapat tersenyum dengan begitu bahagia hal seperti ini baru dilihat oleh pria itu selama ini kita selalu bersikap cuek namun sekarang tidak lagi wanita itu dan yang sangat terang-terangan memperlihatkan bahwa dirinya cemburu dengan apa yang terjadi.     

Setelah selesai mendengar ucapan yang dilontarkan oleh sang istri Dafa lalu mengecup kedua tangan Gina dengan begitu mesra dan setelah itu keduanya lalu kembali meninggalkan tempat tersebut tautan tangan antara keduanya tidak pernah terlepas Daffa menganggap sang istri dengan begitu erat.     

Tak berapa lama di rumahnya sudah sampai di dalam rumah. Gina segera meminta sang suami untuk membersihkan dirinya sedangkan Gina mengeluarkan beberapa makanan di dalam kulkas supaya dirinya bisa dengan mudah memasaknya nanti.     

Malam harinya, keduanya sedang duduk di sofa ruang tamu. Setelah makan malam, Gina langsung menyalakan televisi menonton beberapa film yang diinginkan. Sedangkan Daffa dengan setia menemani sang istri berada di sana.     

"Sayang kalau kita jalan-jalan kamu mau ke mana?" tanya Daffa.     

Gina langsung mengerutkan dahinya ketika mendengar ucapan yang dilontarkan oleh sang suami wanita itu lalu menatap kearah Daffa yang juga dirinya. "Maksud kamu mas?" tanya Gina balik.     

"Iya kita jalan-jalan gitu, baby moon. Kita tidak pernah jalan-jalan bersama. Jadi Mas pengen ajak kamu, jalan-jalan kamu maunya pergi kemana?" tanya Daffa.     

Wanita hamil tersebut terdiam saat ini Gina tidak tahu harus mengatakan apa jadinya kaget dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh sang suami.     

"Harus banget ya Mas?" tanya Gina.     

Daffa menganggukan kepalanya pria tersebut mengatakan bahwa mereka harus pergi liburan bersama karena hal tersebut bisa membuat mood Gina untuk melahirkan jadi lebih baik dari sebelumnya. Gina lalu memikirkan sesuatu hal yang membuat wanita itu itu akhirnya nya memikirkan satu tempat yang akan mereka kunjungi.     

"Aku tuh punya satu tempat yang pengen banget aku kunjungin cuman nggak tahu apakah dalam kondisi kehamilan aku yang udah membesar seperti ini bisa pergi sejauh itu."     

"Nanti sebelum kita pergi kita konsultasi dulu sama dokter sayang kita tanya sama dokter gimana apakah bagus atau tidak kalau kata dokter bisa kita akan pergi ke tempat yang kamu inginkan tapi kalau kata ganteng gak bisa kita perginya ke tempat yang dekat dari sini aja tapi tetap bisa kita melakukan liburan bersama, baby Moon."     

Gina setuju dengan apa yang diucapkan oleh suaminya tersebut dirinya juga sudah merindukan yang namanya liburan minggu depan kita juga berencana mengambil cuti untuk prakteknya setelah selesai melahirkan kita akan melanjutkan lagi mulianya sebagai calon seorang dokter. Cuti itu juga diambil sebagai saran dari para dokter kandungan yang terkenal di rumah sakit di mana dirinya praktek para dokter tersebut menyarankan hal hal itu demi kebaikan Gina yang sudah mendekati masa melahirkan.     

Keduanya saling bercerita satu dengan yang lain membahas tempat yang menjadi destinasi mereka berdua menghabiskan waktu beberapa hari di sana juga sudah mengurus cutinya di kantor demi melakukan liburan bersama sang istri. Ide liburan ini ini disarankan oleh eh sang ibu. Ibu Sri memberikan saran supaya Daffa dan juga Gina pergi liburan bersama supaya nantinya Gina bisa melahirkan dengan perasaan tenang dan bahagia. Mendapatkan saran tersebut membuat Daffa berpikir bahwa ada benarnya Apa yang diucapkan sang Ibu mengenai hal tersebut sehingga pria itu langsung meminta cuti kepada ada atasannya dan mengajak sang istri untuk berlibur.     

***     

Di sinilah mereka berdua Bandung menjadi tempat destinasi yang diinginkan oleh Gina dan juga Daffa tempat dimana wanita itu ingin menghabiskan waktunya di lingkungan yang begitu indah dan sejuk ini awalnya mengira jika sang istri ingin pergi ke tempat yang begitu jauh namun nyatanya Bandung adalah pilihan terbaik dari istrinya tersebut setelah menempuh jarak hampir 3 jam perjalanan akhirnya kedua pasangan suami istri tersebut sampai disebuah penginapan yang sebelumnya sudah diurus oleh Ibu Sri. Wanita paruh baya itu begitu semangat ketika mendengar bahwa menantu dan anaknya akan pergi berlibur bersama sehingga dirinya menyiapkan banyak hal agar membuat Gina menjadi nyaman di tempat tersebut.     

"Kamu istirahat dulu aja sayang, nanti sore kita baru jalan-jalan lagi di sekitar sini sekalian cari makanan," ujar Daffa.     

Gina lalu menganggukkan kepalanya ibu hamil itu segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya sedangkan Daffa pria itu membereskan barang-barang mereka dan memasukkan ke dalam lemari yang ada di dalam kamar tersebut. Mereka sampai di Bandung saat hari sudah mau sore sampai keduanya langsung pergi ke tempat penginapan yang sudah disiapkan oleh Ibu Sri . Gina tidak membutuhkan banyak waktu wanita hamil itu saat ini sudah keluar dengan pakaian santainya, sejak perut Gina yang semakin membuncit membuat wanita itu lebih nyaman menggunakan daster bahkan tak jarang jika dirinya berada di rumah selalu menggunakan baju longgar tersebut.     

"Mas kamu buruan beb ganti baju bersih-bersih sana biar bisa istirahat juga barang-barangnya nanti aja diberesin kalau udah ada waktu," pinta Gina.     

Dafa lalu beranjak dari tempat duduknya pria itu lalu masuk ke dalam kamar mandi sudah merebahkan dirinya di atas tempat tidur rasanya saat ini wanita hamil itu sangat lelah dengan perjalanan panjang yang mereka lewati titik Dafa lalu keluar dari dalam kamar mandi hal pertama yang dilihatnya adalah sang istri sudah tertidur dengan lelap di atas tempat tidur. Pria itu tersenyum dengan begitu, Indah Dava lalu ikut berbaring di samping istrinya tersebut membawa sang istri ke dalam pelukannya lalu keduanya tidur sambil berpelukan satu dengan yang lainnya.     

Seperti yang dikatakan oleh Daffa sebelumnya saat ini mereka berdua sedang menikmati waktu sorenya berjalan mencari angkringan sesuai dengan request sang istri seperti biasa Gina selalu ingin makan angkringan yang menurutnya adalah ah makanan yang paling nikmat selama dirinya hamil.     

"Kamu yakin mau jalan kaki aja sayang kita bisa kok sewa mobil supaya kamu lebih nyaman dan besok juga mobil yang disiapkan oleh ibu juga ada," ucap Daffa. Namun Gina menggelengkan kepala lebih nyaman berjalan kaki seperti saat ini hal itu juga menjadi saran dari dokter supaya nantinya regina melahirkan wanita itu itu sudah terbiasa.     

"Kalau jalan sore itu enaknya jalan kaki seperti ini jadi kiri kanan kita bisa lihat di mana tempat yang enak untuk kita singgahi nantinya kalau naik mobil pertama macet Yang kedua pasti lama dan kita nggak akan bisa lihat pemandangan yang ada di sekitar kita angkanya sore ini di dekat-dekat sini kita jalan kaki aja nanti kalau kita udah jalan lebih jauh baru naik mobil Mas."     

Daffa lalu mengusap kepala istrinya itu dengan penuh cinta dan kasih sayang pria itu juga menggandeng sang istri dengan begitu mesra berjalan beriringan bersama dengan sangat pelan supaya bisa saling bersama-sama berjalan berdampingan. Keduanya lalu sampai di sebuah angkringan yang yang tak jauh dari penginapan mereka Dafa dan kina lalu masuk kedalam tempatnya begitu bersih dan juga nyaman membuat Gina menjadi suka makan di tempat tersebut titik keduanya lalu memesan makanan yang ingin mereka makan, namun Dafa dan Gina tidak makan ditempat mereka lebih memilih untuk membungkus makanan tersebut dan makan di penginapan.     

Saat sedang menunggu makanan mereka tiba-tiba Gina menatap kearah luar di mana ada seorang anak kecil yang menatap kearah makanan dengan ludah yang dipaksa untuk ditelan melihat hal itu membuat jiwa Gina seketika tersentuh wanita hamil itu lalu meminta sang suami untuk menambahkan satu porsi lagi makanan yang mereka pesan dengan sangat lengkap Daffa bingung melihat sikap sang istri.     

Gina lalu menunjuk ke arah anak kecil tersebut seketika dapat tersentuh dengan sikap istrinya yang begitu luar biasa, setelah itu Daffa lalu memesan beberapa porsi untuk anak kecil tersebut dan meminta anak itu untuk tutup bersama mereka. Awalnya anak itu menolak namun berkat ucapan Gina akhirnya sang anak ingin duduk di dekat mereka.     

"Terima kasih banyak om dan tante aku bisa kasih makan nenek sore ini."     

Mendengar hal itu seketika jantung Gina langsung berdetak dengan kencang wanita itu langsung meneteskan air matanya Gina adalah tipe orang yang tidak bisa melihat orang lain bersedih apalagi seorang anak kecil seperti anak yang ada di depan mereka saat ini, tak lama makanan yang dipesan oleh Dafa sudah selesai pria itu lalu memberikan 2 kantong makanan tersebut kepada anak kecil itu.     

"Ini buat kamu ya titip salam sama nenek," ucap Daffa. Selain memberikan 2 kantong makanan tersebut Daffa juga menyelipkan beberapa uang kepada anak itu, melihat uang tersebut anak itu langsung menolak dirinya tidak mau menerima banyak belas kasihan dari orang lain apalagi orang tersebut tidak dikenal oleh dia namun Gina dan Java tetap memberikan uang tersebut kepada anak itu.     

"Nggak apa-apa dek, diterima saja. Semua bisa membantu nenek kamu ya," ucap Gina. Meneteskan air mata dirinya berulang kali mengucapkan kata terima kasih kepada Gina dan Dafa Lalu setelah itu sang anak pergi meninggalkan tempat makan tersebut. Melihat senyuman terukir di wajah anak tersebut seketika membuat Gina begitu bahagia. Ibu hamil itu tersenyum dengan begitu tulus.     

##     

Selamat membaca dan terima kasih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.